Kamis, 09 Mei 2013

Saat mengetahui hal yang tak di inginkan

"pagi yang cerah membawa senyummu padaku prince" ucap via pada ari lewat handphone
"curang, di jakarta cerah, disini hujan, tapi seperti katamu, hujan slalu membawa angin rindu yang melauap dan jatuh kepada penerima rindu, tidak tertukar rinduku ya untukmu." sambil memandangi jendela yang berembun yang di buat hujan Ari tersenyum lebar melepas kerinduannya.
"gimana bandung tanpa aku? pasti pait, yang manisnya lagi ke jakarta liburan, kamu kesini dong.."
"aku mau tinggal sama siapa disana?"
"nge kost, kan bisa.. cuma buat 1 bulan"
"aku masih cinta sama bandung"
"terus aku?, lebih cinta bandung daripada aku?, teganya kau menduakan, tunggu aku ya prince"
"pasti, menunggumu nama lain dari setia ku, :) love you dear,.. "
"love you too"
keesokannya
"lho, putri udah pulang?, sama via?"
"gue ga sama via, gue pulang duluan, ada tugas kelompok yang belom gue kerjain"
"oh, sukses deh buat lo, tapi lo disini berani sendiri?"
"kan ada lo rii.. " sennyum genit
ari salah tingkah mendengar ucapan putri.. "becanda ri, g usah di anggap serius, gue udah gede kali bisa jaga diri sendiri"
"syukurlah.., gue keluar dulu ya, mau beli sarapan, lo mau nitip?"
"oh, enggak ri, makasih" ari meninggalkan putri sendiri, Ari menelpon Via
"pagi my prince, aku lagi sarapan nih, pasti kamu lagi jalan mau beli sarapan ya?"
"ih, kok tau sii,... kamu udah di bandung ya?"
"aku kan punya GPRS disini, jadi kemana aja kamu pergi aku tau" obrolan mereka berlanjut, Via meminta tolong Ari untuk mengawasi putri selama Via masih di jakarta.
seminggu kemudian
putri kelihatan pucat, memegang perutnya "kenapa put?" tanya Ari,
"biasa, hari pertama dapet, tapi sekarang sakit banget rasanya, dokter disni dimaa ya?"
"yaudah, gue anterin aja yuk.." Putri diantar Ari ke dokter sepulang dari dokter Ari merawat putri, dari situ putri merasa nyaman dengan Ari, kadang putri mencoba mengalihkan perasaannya tapi bukan simpati, kagum yang putri rasa, perasaan itu cinta, putri tau itu kesalahannya, tapi entah kenapa putri tidak bisa menyimpan perasaannya sendiri..
suatu hari
"Ari" panggil putri memberhentikan langkah Ari
"iya put, kenapa??"
"gue mau ngomong sama lo, mungkin ini lancang, maaf sebelumnya, gue harus bilang supaya perasaan gue lega, lo tuh terlalu baik ke cewe, bikin cewe nyaman tanpa lo tau cewe itu suka di sisi cowo yang nyaman, dan niat lo bukan beri harapan tapi terkadang bikin sakit tiap kali gue tau lo itu cowo Via sepupu gue sendiri"
"ya terus?" ucap Ari
"ya, karna semua itu,.. gue jadi punya rasa cinta ke lo, gue sayag sama lo ri" ucap putri lantang
"Putri..." panggil Via dari arah belakang "lo ga mandang gue sebagai sepupu lo?, kamu ri, aku cuma minta tolong kamu buat awasin putri, bukan selingkuh!" Via langsung masuk ke rumah
"princess,... Vi... "teriak Ari sambil mengetuk pintu rumah Via, "aku bisa jelasin ini semua, please, kamu keluar dulu, kita omongin semuanya baik baik.." Via pun keluar
"vi, gue emang sayang sama ari, tapi gue cuma mengungkapkan perasaan gue aja, karna sakit buat gue harus memendam perasaan ini, dan gue ga butuh balasan, karna gue tau ini salah"
"ya, tapi kenapa juga harus Ari?, ga ada cowo lain lagi di bandung? sepupu gue sendiri jatuh cinta sama pacar gue put, dan gue ngedenger itu sendiri dari mulut sepupu gue yang ga tau diri!"
"vi, lo boleh marah, wajar, dan gue terima itu, atau mungkin lebih baik gue pindah kost."
"itu lebih baik put"
"vi.... kamu ga serius kan? putri sepupu kamu, kamu tega biarin dia sendiri di bandung?" ucap ari
"kamu mau nampung dia? slahkan, kalo gitu kamu pacaran aja sama dia, kita putus!!!"
"loh vi... oke, aku hargain apapun keputusan kamu, terserah kamu, please aku sayang kamu, tarik ucapan kamu ya.. "
"aku mau sendiri" Via langsung masuk rumah meninggalkan putri dan ari.
"lo pertahanin hubungan kalian ya, gue gpp, Via bukan tipe orang pendendam kok"

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar