Kamis, 31 Januari 2013

Sorry, I let you down

When i see your face, there's not a thing that i would change, cause your amazing just the way you are...
"hallo" Via mengangkat panggilan di handphone nya.
"hey Via, udah lama ga denger suara kamu, kabarnya gimana?"
"maaf, ini siapa?"
"aku alvin, hmmm, berarti kamu delete kontak aku ya"
"oh, kamu vin, aku baik, ada apa ya?"
"aku mau ngabarin, aku udah pulang, lagi di bandung nih, pengen cepet cepet ke jakarta"
"oh, kok cepet sih?"
"iya, aku pulang karna libur semester, cuma 3 bulan aku disini, dan aku ga mau sia siain waktu 3 bulan ini tanpa kamu"
"lho! kok gitu? kenapa aku, kita udah putus kan vin, ga seharusnya kamu ngomong itu."
"aku tau, tapi apa salahnya sebagai temen, toh jaga silaturahmi juga kan. dan hanya sebagai temen yang kangen sama temennya. aku salah ya?"
"hmmm, trus?"
"ya, besok kita ketemuan di cafe biasa ya, aku tunggu jam 7 malem. ok, see you"
alvin mematikan handphone sebelum Via menjawab mau atau tidak

(di kost Via)
Ari *ketok pintu*
"belum mandi, masih pake piama keluar main ke rumah cowok, ga ada pantesnya" ucap Ari jutek
"pagi pagi udah jutek aja, aku buru buru"
"ada apa?"
"hari ini aku mau ke jakarta travel aku jam 10 pagi berangkat"
"kok mendadak, ada apa emangnya?"
"aku juga belum tau, mama aku suruh aku pulang, lusa aku kesini lagi"
"yaudah, cepetan sana mandi, nanti aku anterin ke tempat travelnya, I'll miss you my princess"
"okeh" ada rasa bersalah pada mimik wajah Via pada Ari, tapi Ari tak melihat itu

"aku udah siap"
"nih pake helm nya"
"travel kan deket, kenapa harus pake helm sih"
"biar cantiknya kamu ga ada yang liat, kan kalo di film kalo rambut si artis itu kena angin terlihat lebih cantik"
"efek kebanyakan nonton sinetron" *pake helm*
tak terlalu banyak ngobrol akhirnya sampai di tempat tujuan
"kalo udah sampe, kabarin aku ya, hati hati kamunya, kalo lusa kamu ga ada disini aku samperin ke jakarta!" ucap Ari
"hmm, mau dong di samperin... iya my prince, see you the day after tomorow"
Via melambaikan tangan dan senyumannya sebagai perpisahan sementara

Di Jakarta
"assalamualaikum,.." salam Via yang tiba di rumah membuka pintu pelan
"waalaikumsalam.. " jawab mama Via
"lho, kamu ga bilang bilang kalo mau pulang" tanya mama Via
"dadakan mah, aku mau ketemu alvin nanti malem, besok sore aku ke bandung lagi"
"kamu apa apaan sih vi, mama gak suka ya kamu mainin cowo, pilih salah satu, kamu mau di selingkuhin?"
"mama apa sih? aku ga selingkuh, aku cuma mau ketemuan, alvin baru pulang dari paris dia minta ketemuan, udah itu aja"
"tapi kamu sembunyi sembunyi kan dari Ari? kalo kamu jadi Ari kamu sakit ga?"
"sekali aja mah, plis bantuin aku ya rahasiain ini dari Ari"
mama Via hanya geleng geleng kepala melihat anak perempuannya yang ga pernah bisa cukup 1 cowo, Via langsung menuju ke kamarnya dan bersiap siap untuk bertemu Alvin.

Di kafe 16.30
Alvin sudah di depan cafe menunggu Via mundar mandir dengan handphone yang di pegangnya sesekali  menelpon Via yang tak ada kabar dan tak menjawab telp nya.
"hallo, iya vin aku udah on the way tapi macet, sabar sebentar ya.." Via menjawab telp alvin tapi langsung di tutup setelah dia cukup menjelaskan dimana keberadaan dia sekarang
"hei vin" *menepuk punggung* sapa Via
"hy" *cipika cipiki* "duduk vi, mau pesen apa?"
"milkshake aja vin" alvin pun memesan
"lama ga ketemu kamu, tambah manis deh, kamu sering banget minum milkshake sih"
"jayus gombal kamu, gimana paris? kamu ga bawa eifel buat aku?"
"aku cuma punya ini" alvin mengeluarkan kotak dan di buka, Via tersenyum lebar saat melihat kado dari alvin untuknya "aku pakein ya" ucap alvin yang tiba tiba berdiri memakaikan sebuah kalung pada Via
"wow, liontinnya paris kalo di liat liat persis huruf A, initial nama kamu" Via tersenyum menggoda
mereka pun hanyut dalam suasana, cerita dan obrolan menemani waktu yang terus berjalan
"Alvin?" tiba tiba ada yang menyapa
"hei jo" saut Alvin yang menghampiri Jo
"lagi liburan lo? enak ya yang udah di paris, ini cewe lo? hmm pantes ya lo ga pernah cerita tentang cewe paris, ternyata cewe di indonesia cantik gini" ledek jo
"bisa aja lo, lo lagi ngapain disini? mau gabung?" ajak alvin
"oh, makasih bro, gue kesini mau beliin pesenan cewe gue, buru buru nih, gue duluan ya, kapan kapan kita janjian buat ketemuan lagi, ok."
Jo pergi, Via dan alvin melanjutkan obrolan mereka yang terpotong hingga tak lihat waktu 3 jam sudah terlewati, cafe sudah sepi, Alvin mengatar Via pulang.
sesampainya di rumah Via
"thanks ya vin, buat malem ini dan buat kadonya, tapi sesuai janji kita tadi, kita ga usah ketemu lagi, karna aku udah punya seseorang yang aku cinta" ucap Via dengan senyumnya
"iya, aku tau kok, semoga kamu bahagia ya, kalo ada apa apa cerita aja, anggap aku sahabat kamu"
"pasti, kamu hati hati ya. daahh" Via melambaikan tangan sampai Alvin menjauh.

Keesokan hari
"aku ke bandung lagi ya mah, aku masih ada UAS, doain anakmu slalu ya mah" ucap Via manja
"pasti dong sayang, kamu jangan bandel y disana, semester depan kamu di temenin sama putri"
"sip mah, aku jalan ya, dah mamah.."
sesampainya di bandung
"handphone kamu mana?" Ari menodongkan tangannya saat Via baru datang
"nih, kemarin kan kita skype trus aku udah bilang kalo handphone aku lowbat, trus kamu kenapa?baru dateng aku di kasih muka jutek gini"
"aku tuh mau jemput kamu"
"my prince khawatir ya sama aku, aku udah nyampe dengan selamat dan sekarang aku mau mandi biar seger."
"yaudah sana, nnti kamu ke aku ya, ada temen aku lagi mau nginep disini"
"sip pak prince"

"ari" panggil Via dari depan pintu
"iya vi.. " ari pun keluar
"kamu punya makanan ga? laper nih"
"hmm,.. pasti kamu cium bau nasi goreng deh, yaudah makan bareng yuk"
"kenalin jo, ini cewe gue" Ari memperkenalkan via pada jo tapi yang terjadi "ini cewe lo ri?" tanya jo
Via terdiam takut, dia tau temennya ari temennya alvin waktu ketemu di cafe.
"Lo bukannya cewenya alvin kemarin ya?" tanya jo ke via, lagi lagi Via hanya terdiam takut
"lo ketemu cewe gue sama siapa? alvin?" ucap Ari "itu bukannya mantan kamu ya vi yang kuliah di paris, kamu ketemuan sama dia kemarin?jadi kamu bohong sama aku?kamu ke jakarta buat ketemu dia?bukan karna mamah yang suruh?" tanya Ari marah, Via masih terdiam
"Maaf, maafin aku, iya aku bohong sama kamu, aku ketemuan sama alvin kemarin"
"apa?kamu tau, aku berharap kamu jawab dengan kebohongan supaya aku ga sakit, aku kecewa sama kamu vi, bener bener kecewa!"
Via tertunduk, sesekali menjatuhkan air mata.
"aku salah, aku udah bikin kamu kecewa, maafin aku" ucap Via tersedu "aku udah bikin janji kok, aku sama alvin ga akan berhubungan lagi, karna aku udah punya kamu, maaf sekali lagi, aku udah buat kamu kecewa" lanjut Via yang masih tersedu, tapi Ari yang marah mendekati Via dan mengangkat kepala Via yang tertunduk untuk melihat Ari
"aku emang kecewa banget sama kamu, tapi aku tau kamu udah jujur sekarang walaupun buat aku sakit saat ini, aku maafin kamu, aku memilih untuk bertahan dan memperjuangkan cinta aku dan kamu, jangan ulangi ini lagi ya"
Via haya mengangguk mereka berdua pun berpelukan.


#hanya cinta yang bisa mendamaikan benci#




Rabu, 30 Januari 2013

WHEN I SEE YOU SMILE, AT THAT TIME I FALL IN LOVE

pagi yang di selimuti embun, hawa dingin yang menusuk tubuh, udara yang bersih tanpa polusi.
"pagi bandung..." salam Via pada dunia sambil membentagkan kedua tangannya untuk menghirup udara lebih banyak. matanya memandang ke satu titik depan, tawanya berubah senyum pesona saat itu terdengar suara sapa "hey, baru pindah ya? aku Ari" 
"eh, hey, a aku Via" balasnya sambil mengulurkan tangan. 
"tadi kamu bengong? kenapa?" taya Ari mengakrabkan diri
"ah, enggak, aku... aku tiba tiba ngeliat sennyum indah dari mentari, kayaknya dia lagi menyapa aku, dan mencoba untuk mengakrabkan diri denganku "
"wow, lo sendiri disini?"
"buat sementara sih sendiri, mungkin nanti di temenin sama sodara"
"oh oke, kalo lo perlu bantuan bilang aja, kos kita sebelahan kok, gue pamit ya, mau beli sarapan"
"oke" terjadi perpisahan yang menyenangkan bagi sarah
Kuliah hari pertama
"parah nih, ga punya temen sama sekali, gue harus gimana" oceh Via sambil jalan mencari ruangan
"lo kuliah disini juga?, berarti kita satu kampus juga dong ya" ucap Ari dari belakang
"eh Ari, iya gue kuliah disini, untung ada lo ya, seenggaknya ada orang yang udah gue kenal disini"
"lagi bingung ya, keliatan dari muka lo" 
"ada tulisannya ya?" masing masing saling mengumbar senyum penuh arti
(di ruangan)
"kenalin Vi, ini temen temen gue dari SMA yang sama, ada gio, eric sama nurul"
"hey, gue Via, salam kenal ya"
waktu yang berjalan mengakrabkan mereka sebagai teman dekat, begitu juga dengan Via dan Ari selalu bersama dalam waktu yang sama pula, karna intensitas waktu yang sering ketemu dan sering berdua cinta pun mulai ada di keduanya
"kita tiap hari bersama, aku mulai punya rasa ke kamu, rasa ini bukan sayang sebagai teman, tapi lebih dari sekedar teman, aku bukan ingin lebih tapi rasa ini menjadi lebih dari biasanya"
"antara 3 huruf konsonan ada 2 huruf vocal yang terangkai jadi satu menjadi kata yang indah, kamu tau kata itu apa"
"apa?"
"kata itu CINTA, aku temukan kata itu ada dalam hati dan terbaca jelas. aku sedang jatuh cinta" 
"so, aku kamu bisa menjadi kita jadian"
"saat awal pertama senyumanmu menampakkan diri di hadapanku, aku sudah mulai terpesona akan dirimu"


Segampang itukah jatuh cinta? dari mata turun ke hati, pertemuan yang sering merubah rasa biasa menjadi tak biasa saat itu ada kehidupan untuk rindu yang terus tumbuh dalam hati dan berkembang indah menjadi 5 huruf indah menjadi kata cinta untuk 2 orang yang memiliki rasa yang sama

Selasa, 29 Januari 2013

WHEN YOU ANGRY

*1 inbox*
"Rio, ini bukannya mantan kamu? kamu masih berhubungan sama dia?"
#hai,.. apa kabar# "jelasin ke aku."
"aku udah lost contact sama dia, tapi nomornya memang masih ada di hp aku, dan baru ini dia sms aku" jelas  via pada ari
"baru ini? baru ini yang ketauan sama aku maksudnya?"
"plis, jaga emosi kamu dulu, beneran aku ga pernah sms dia. lagian status dia kan udah mantan, sekarang yang pacar aku itu kamu, dan pastinya yang ada di hati aku juga kamu. ga ada siapa siapa lagi"
"aku bukannya ga mau percaya sama kamu, tapi aku takut kamu bohong sama kayak waktu itu, waktu mantan kamu sms sampai akhirnya kamu ketemuan dan aku ga tau apa apa, yang lebih nyakitin aku tau dari orang lain"
"waktu itu cuma masalalu, kali ini tolong percaya sama aku,"
ari menjadi cuek pada via, dengan tangan yang berdekap silang di perut sambil menyender pada pohon, wajahnya terlihat marah
"pernah ga kamu berhenti dalam waktu yang terus berjalan?"
ari terdiam, ia haya menggeleng pelan
"aku pernah, waktu itu aku melihat senyummu seusai memaafkan"
perlahan bibir ari terbuka membentuk senyuman dengan perlahan
"iya, persis seperti ini"
"kamu bisa membuat marahku menjadi senyum rindu," "aku ga marah sebenernya tapi aku sebel aja kalo ada sms atau kebetulan ketemu atau yang lainnya yang berhubungan sama mantan kamu. tapi aku itu pacar kamu jadi wajar kan aku bersikap kayak gini?"
via menghembuskan nafas lega dan tersenyum "dengan kamu bersikap seperti ini tandanya kamu cemburu, dan aku seneng kamu masih punya rasa cemburu buatku, cemburu itu artinya sayang dan yang lebih bikin aku bangga cemburu kamu itu indah karna kamu bisa menahan emosi sehingga cemburu itu menjadi wajar, bukan cemburu yang berlebihan dengan alasan takut kehilangan"
"tapi, kadang aku harus menyiapkan mental untuk masalalumu (mantan), aku harus menerima kenyataan aku jatuh cinta pada wanita yang mempunyai banyak pengagum pria"

(di lain waktu)
"Via, telp lo bunyi, ga lo angkat?" ucap putri sodara via
"lo mau gue tinggalin sendiri di bandung!" jawab via
"kenapa jadi emosi sih? apa hubungannya juga?"
"kalo gue angkat telp, gue milih jalan bareng dia daripada sama lo"
putri bingung dengan perkataan via
sesampainya di kost...
"via" panggil ari yang menjegat perjalan via ke kamarnya.
"hei ri, kenalin ini putri, sodara aku dari jakarta, dia yang nemenin aku disini"
"hei, Ari, salam kenal ya,.. " setelah berkenalan putri langsung masuk kamar kost tak mau ikut campur urusan mereka.
"kok telp aku ga di angkat?"
"hah? kamu telp? bentar.. " via mengambil handphone dari tasnya."oh iya, handphonenya aku silent prince, maaf ya.."
"aku nyariin tau ga sih, aku keujanan di jalan aku kira kamu masih di kampus... ngilang terus nih anak"
(seminggu kemudian ari sakit demam.)
"via, latihan drama di rumah erik hari ini abis pulang kampus." ajak nisa
"hah? kok mendadak?"
"gue udah share ya ke grup FB"
"duuuuhhh, gue jarang buka FB, knp ga sms aja sih?"
"aktif dong, buat apa ada sosial media?, yaudah kumpul di ruang latihan ya."via hanya mengangguk
(kamu belum pulang kampus vi?, di kost ga ada, aku tanya putri dia bilang kamu belum pulang, hari ini jadwal kamu cuma sampe jam 1 kan?) sms pertama dari Ari
latian drama berjalan biasa, sesekali via nge cek handphone,
(kamu baca sms aku, tapi kenapa kamu ga bales? kamu pulang jam berapa? beliin aku nasi goreng dong princes, aku laper.) sms ke 2 dari ari
latihan selesai via mampir ke tempat nasi goreng yang ari pesen.
"ari,.. maaf aku pulang telat, ada pelajaran tambahan,"
"kata citra, ga ada, kalian udah pulang dari jam 1."
"hmmm,.. ini aku bawain nasi goreng, aku ambil piring dulu ya"
"seneng deh, kamu udah bisa makan banyak, cepet sembuh ya my prince..." sambung via
"aku cuma ga mau kamu lebih terbebani sama aku vi"
"kamu ngomong apa sih?" via menggenggam tangan ari "kok kamu jadi panas banget gini,? ke dokter aja ya, aku takut  kamu kenapa kenapa. yuk."
sambil memapah ari jalan air mata via berlinang di kelopak matanya.
"kamu terlalu banyak pikiran, pusing yang kamu rasa itu ya karna kamu stres, dan demam kamu jadi tinggi"
setelah pulang
"kamu jgn khawatirin aku dulu, kamu sembuh dulu, jangan banyakin pikiran kamu"
"aku ngeliat perubahan akhir2 ini."
hari ini lebih cerah dari biasanya Ari sembuh dan kuliah lagi.
"ciee yang udah sembuh berduaan lagi deh ke kampus" ejek temannya
tapi saat pulang kampus,
"Via dimana ya? tadi pamitan ke gue mau ke perpus" tanya ari pada erik
"coba lo telp aja" saran erik
ari pun menelpon via tapi tak ada jawaban, ketika dalam pencarian via dan anisa serta kedua temannya sedang berkumpul bercanda tawa di sebuah cafe
"Via" suasana yang ceria berubah tegang "maksud kamu selalu ngilang itu apa sih?aku ga tau dan ga ngerti kenapa, sikap kamu aneh belakangan ini, kamu udah ga anggap aku lagi?"
"aku jelasin di kost ya, jangan di sini" ajak via "gue pulang duluan ya" pamit via pada temannya
di perjalanan tak ada kata yang di keluarkan dari mulut ari ataupun via
"kamu mau jelasin apa?"
"maaf, kalo aku selalu ngilang dari kamu, aku cuma pengen ngerasain bebas"
"selama ini kamu ga bebas sama aku?hah!?"
"bukan gitu, aku cuma pengen main, kumpul sama temen"
"kamu ga bisa bilang ke aku?aku ngebolehin kok kamu mau ngumpul sama siapa aja, aku ga akan ngekang kamu, tapi kamu bisa bilang kaan!!"
"iya, aku salah, aku takut ketika aku bilang justru kamu marah karna mungkin kamu berfikir aku lebih milih temen aku daripada kamu atau mungkin kamu ikut aku ngumpul bareng temen aku, aku cuma pengen sendiri, ngumpul sama temen temen tanpa pacar, tapi aku masih butuh kamu"
"Via, dalam hidup bukan cuma pacar tapi ada temen juga, jangan buat aku jadi pacar yang egois, aku bisa main sama temen aku tanpa kamu kenapa kamu enggak, tapi apa aku pernah ga bilang sama kamu? cukup kamu bilang sama aku, itu sedikit buat aku lega untuk ga khawatirin kamu"
"maafin aku ri"
"kamu kalo bersalah, minumnya banyak ya.." ari tersenyum
Via meminum airnya lagi karna malu.

#marah dalam hubungan relationship itu hanya bumbu penyedap cinta yang kita rasa, pemecahnya hanya sikap kita sendiri ingin masalah yang membuat cinta bubar atau membuat cinta justru semakin kuat#

Rabu, 23 Januari 2013

rain

kamu aku yang kini berubah menjadi kita yang sedang berjauhan namun terasa dekat, kau tahu kenapa?? karna hujan yang turun membendung semua rinduku dan menyampaikannya untukmu, dan mungkin kau disana bernafas rindu dekat jendela dan menuliskan namaku dan bayangankupun datang, sesederhana itu kita melepas rindu walau tak bertemu karna hati kita satu. lihat pelangi yang di timbulkan seusai hujan? disitu aku turun menyampaikan pesan pada bidadari untuk mengindahkan harimu seusai hujan yang membuat rindu itu menggebu dan senyum tawamu pun datang itu kebahagiaanku yang sempurna darimu.